Dalam pemasangan atap sirap ini, perlu teknik khusus untuk menggunakan atap berbahan kayu tersebut. Kayu besi atau kayu ulin dipotong - potong tipis (sekitar 4-5 mm). Kemudian kayu tersebut (atap sirap) dipasang dengan cara seperti memasang genteng tanah, yaitu dipasang bagian bawahnya terlebih dahulu, kemudian ditumpuk dengan yang diatasnya. Itu adalah teknik pemasangan atap sirap dengan cara pemasangan yang sederhana. Berikut ini beberapa Teknik Pemasangan Atap Sirap.
- Untuk menjaga agar tidak renggang, sebelum dipasang, bilah - bilah kayu besi (Kayu Ulin) bahan atap sirap dipotong agar rapih dan benar - benar presisi.
- Khusus untuk atap sirap expose, bilah kayu besinya (Kayu Ulin) harus benar - benar rapih dan rapat. Ini dikarenakan pada bangunan yang tidak menggunakan plafon, sirap pada bagian lapisan paling bawah biasanya terlihat.
- Seperti yang telah disebutkan, bilah - bilah kayu sirap dipasang seperti memasang genteng. Agar atap sirap tersebut tidak merosot, bilah - bilah atap sirap ini perlu dipaku. Adapun paku yang dipakai untuk memasang atap sirap ini ada 2 jenis, yaitu paku kuningan dan paku biasa. Karena jumlah bilah atap sirap ini mencapai ribuan, gunakanlah pistol paku untuk memasang paku pada atap sirap tersebut. Pistol paku bekerja menembakan paku dengan tenaga angin dari kompresor, sehingga pekerjaan memasang atap sirap ini jadi lebih cepat. Sebisa mungkin proses pemasangan atap sirap ini juga dikerjakan secara bersamaan oleh sejumlah tukang.
- Atap sirap biasanya dipasang antara 3 hingga 4 lapis secara berurutan, dari lapisan atap sirap yang paling bawah, atap sirap yang dipasang yaitu ; layer 1, tripleks, alumunium foil, sirap layer 2, sirap layer 3, dan sirap layer 4.