Sirap, menjadi salah satu
alternatif atap untuk rumah tinggal, vila, hotel, gazebo, atau perkantoran.
Sirap yang berbahan kayu besi atau sering disebut juga kayu ulin ini merupakan
jenis kayu keras yang tahan terhadap cuaca panas (kering) dan dingin (basah).
Kayu ulin juga tahan terhadap hama rayap kayu sehingga aman dari kelapukan yang
menyebabkan kebocoran. Selain itu, atap sirap ini juga memberikan hawa sejuk
bagi ruang di bawahnya.
Bagi mereka yang menginginkan sebuah bangunan yang berkesan natural dan
klasik, atap sirap ini cocok menjadi pilihan. Memang harganya tergolong mahal,
namun atap sirap ini kuat sampai berpuluh-puluh tahun. Makanya yang pesan itu
jarang untuk rumah pribadi, kebanyakan untuk vila dan hotel.
Atap sirap yang dalam satu ikat berisi 80 bilah kayu papan ini kami produksi
di Kalimantan. .lembaran-lembaran kayu ini dirapikan dan dipotong sesuai dengan
pesanan, model sirap runcing atau sirap kotak. Satu bilah papan sirap berukuran
PxLx T (± 60 x 8 x 0,5 cm). Harganya sekitar Rp 235 ribu per meter persegi.
Teknik pemasangan atap sirap berbeda dengan teknik pemasangan atap genteng
dan sejenisnya, yakni dipasang zigzag 4 layer. Dimulai dengan pemasangan di
bagian bawahnya, kemudian ditumpuk zigzag ke atasnya hingga 4 lapis. Agar tidak
melorot, pasangan bilah-bilah kayu atap sirap tersebut dipaku
Kesalahan pemasangan secara teori dan teknik di lapangan, diingatkan
Suastika bisa membuat atap sirap mudah bocor. Pemasangan atap sirap yang secara
teori tepat dan secara teknis dikerjakan dengan benar oleh tenaga yang
berpengalaman, maka akan menghasilkan atap yang kokoh luar biasa, rapi, dan
aman dari terjangan derasnya air hujan sampai berpuluh-puluh tahun. Bahkan,
jika pemasangannya tepat, akan sangat tahan terhadap goncangan gempa besar
sekalipun.