Jumat, 29 Juli 2016

Manfaat Kayu Ulin

Manfaat Kayu Ulin Kalimantan Kayu ulin (Eusideroxylon zwageri) atau biasa dikenal dengan sebutan “bulian” adalah salah satu jenis pohon berkayu yang merupakan pohon endemik khas dari daerah Kalimantan. Kayu ulin termasuk dalam salah satu jenis pohon yang berukuran cukup besar dan merupakan jenis pohon dari hutan tropika basah yang tumbuh dan berkembang secara alami di beberapa wilayah di Indonesia seperti pulau Sumatera bagian selatan dan wilayah pulau Kalimantan.
Ciri-ciri utama kayu ulin - Kulit pohon yang licin, berwarna kuning atau kelabu muda - Batangnya yang lurus dengan banir yang tumbuh tidak secara melingkar. - Ulin yang sudah dipotong akan menghitam jika lama terendam air. - Tekstur kayunya kasar, sangat keras sehingga sulit digergaji, dan baunya aromatis. - Tidak memiliki banyak cabang Ulin tumbuh dengan berbagai keistimewaan tersendiri yang belum tentu dimiliki oleh kayu-kayu lain. Kayunya yang mampu tumbuh dengan diameter yang cukup besar, namun juga cukup tinggi, serta memiliki sifat yang sangat keras dan juga tidak mudah di makan rayap. Atas dasar keistimewaan yang ada pada pohon ulin itulah maka tak heran jika kayu ulin diburu oleh banyak orang untuk dimanfaatkan dan dijadikan sebagai penunjang atau bahan pokok berbagai hal. Selain itu, harga jual yang juga cukup tinggi menjadikan ulin banyak diminati oleh banyak orang. Manfaat Kayu Ulin untuk Kehidupan Manusia Jika kita menelisik lebih dalam tentang berbagai macam manfaat kayu ulin, maka kita akan temukan banyak manfaat yang dapat kita tinjau dari berbagai aspek. Tidak hanya manfaat dari aspek ekonomi saja, tetapi ada juga manfaat dari aspek-aspek lain yang patut kita ketahui. Aspek tersebut antara lain: Segi Ekonomi Segudang keistimewaan dari kayu ulin yang mendapat julukan sebagai kayu besi tersebut salah satunya adalah karena ia memiliki nilai ekonomi yang tergolong cukup baik, bahkan bisa dibilang tinggi. Banyak orang yang lebih memilih kayu ulin sebagai bahan konstruksi dalam pembangunan. Sebagai contoh adalah di masyrakat Kalimantan, kayu ulin digunakan sebagai bahan konstruksi utama dalam membangun rumah mereka, yaitu rumah panggung. Konstruksi dari rumah panggung itu sendiri tidak lepas dari kondisi geografis yaitu daerah pemukiman yang berada ditepi sungai sehingga sering digenangi air. Selain itu, karena bangunan tersebut merupakan ciri khas sebagai rumah adat daerah Kalimantan. Beberapa alasan mengapa kayu ulin sangat baik untuk dijadikan bahan konstruksi rumah adalah : - Tekstur kayu yang kuat dan keras - Tahan lama (tidak mudah membusuk, tahan air, maupun dimakan rayap maupun serangga lainnya). Sehingga mampu bertahan hingga ratusan tahun. Hal ini tentu saja dapat menghemat biaya. Beberapa contoh penggunaan kayu ulin dari segi ekonomi : 1. Konstruksi bangunan, Contohnya seperti tiang penyangga, perlengkapan rumah (seperti: kursi, meja, lemari, dll), lantai, bahan bangunan, sirap, jembatan, dan masih banyak lagi produk lain yang dapat dihasilkan dengan berbahankan kayu ulin. 2. Kerajinan, seperti untuk pembuatan furniture rumah, misalnya meja, kursi, lemari, dan lain sebagainya. Selain itu, tunggak pohon ulin yang telah mati dapat dijadikan bahan kerajinan ukir yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi. 3. Perhiasan, Akhir-akhir ini banyak sekali pengrajin yang keluar masuk hutan hanya untuk mencari fosil kayu ulin yang telah membatu. Karena fosil tersebut ternyata dapat menjadi berbagai macam perhiasan yang nilai jualnya tidak kalah dengan perhiasan yang terbuat dari berbagai jenis batu-batuan. Menurut salah seorang pengrajin dari Kalimantan, “Tekstur dan guratan kayu ulin lebih eksotis jika dibandingkan dengan batu permata. Kelebihan lainnya adalah bahan baku kayu ulin mudah didapat dan lebih ringan dalam proses pengerjaannya.” Segi Ekologi Ternyata tidak hanya dari aspek ekonomi saja. Dari aspek ekologi, pohon ulin pun memiliki manfaat yang terbilang sangat baik untuk kondisi ekologi sekitarnya, seperti: - Pohon ulin merupakan salah satu tempat atau habitat bersarangnya bagi kebanyakan orang utan. - Dedaunannya yang masih muda, juga dapat menjadi makanan bagi orang utan yang tinggal di sana. - Ulin mampu menghasilkan manfaat oksigen dan menyerap kabondioksida yang dilakukan melalu proses yang disebut fotosintesis. - Ulin juga mampu mempertahankan manfaat air tanah, menahan air dan tanah itu sendiri, sehingga mampu mencegah terjadinya erosi maupun longsor, serta masih banyak lagi manfaat lainnya. Pohon kayu ulin ini, ternyata memang memegang peranan ekologi yang penting dan cukup vital bagi lingkungan. Segi Kesehatan Selain memiliki manfaat kayu ulin yang memberikan nilai ekonomi dan ekologi, pohon ulin juga memiliki manfaat yang cukup mengesankan, yaitu manfaat bagi kesehatan. Ulin memiliki khasiat untuk mengobati atau mengatasi beberapa penyakit. Beberapa bagian pohon ulin memiliki kandungan yang berkhasiat sebagai pengobatan herbal seperti, bagian batang dan daun ulin. Pemanfaatan bagian dari pohon ulin, antara lain : 1. Daun ulin – banyak mengandung zat fitokimia, yaitu zat kimia atau nutrien yang memang pada dasarnya diturunkan dari tumbuhan, biasanya pada manfaat sayur-sayuran atau buah-buahan. Kandungan fitokimia yang dimiliki ulin antara lain, manfaat senyawa flavonoid, tanin, saponin dan sterol – terpenoid. 2. Biji ulin – juga memiliki khasiat untuk pengobatan. Biji yang dihaluskan dapat dimanfaatkan sebagai obat pada begkak, dapat menghitamkan rambut atau biasa disebut dengan semir rambut. 3. Buah ulin – dapat dimanfaatkan dengan cara dikeringkan terlebih dahulu, lalu dicampurkan dengan manfaat minyak kelapa. Produk olahan buah berupa minyak ulin ini banyak dipasarkan di pasar–pasar tradisional, khususnya di Kalimantan sebagai produk yang berkhasiat untuk menghitamkan rambut serta mencegah tumbuhnya uban. 4. Dari penjelasan di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan dari pohon ulin dalam berbagai aspek kehidupan.

Senin, 25 April 2016

KAYU ULIN

Manfaat Kayu Ulin Kalimantan Kayu ulin (Eusideroxylon zwageri) atau biasa dikenal dengan sebutan “bulian” adalah salah satu jenis pohon berkayu yang merupakan pohon endemik khas dari daerah Kalimantan. Kayu ulin termasuk dalam salah satu jenis pohon yang berukuran cukup besar dan merupakan jenis pohon dari hutan tropika basah yang tumbuh dan berkembang secara alami di beberapa wilayah di Indonesia seperti pulau Sumatera bagian selatan dan wilayah pulau Kalimantan.
Ciri-ciri utama kayu ulin - Kulit pohon yang licin, berwarna kuning atau kelabu muda - Batangnya yang lurus dengan banir yang tumbuh tidak secara melingkar. - Ulin yang sudah dipotong akan menghitam jika lama terendam air. - Tekstur kayunya kasar, sangat keras sehingga sulit digergaji, dan baunya aromatis. - Tidak memiliki banyak cabang Ulin tumbuh dengan berbagai keistimewaan tersendiri yang belum tentu dimiliki oleh kayu-kayu lain. Kayunya yang mampu tumbuh dengan diameter yang cukup besar, namun juga cukup tinggi, serta memiliki sifat yang sangat keras dan juga tidak mudah di makan rayap. Atas dasar keistimewaan yang ada pada pohon ulin itulah maka tak heran jika kayu ulin diburu oleh banyak orang untuk dimanfaatkan dan dijadikan sebagai penunjang atau bahan pokok berbagai hal. Selain itu, harga jual yang juga cukup tinggi menjadikan ulin banyak diminati oleh banyak orang. Manfaat Kayu Ulin untuk Kehidupan Manusia Jika kita menelisik lebih dalam tentang berbagai macam manfaat kayu ulin, maka kita akan temukan banyak manfaat yang dapat kita tinjau dari berbagai aspek. Tidak hanya manfaat dari aspek ekonomi saja, tetapi ada juga manfaat dari aspek-aspek lain yang patut kita ketahui. Aspek tersebut antara lain: Segi Ekonomi Segudang keistimewaan dari kayu ulin yang mendapat julukan sebagai kayu besi tersebut salah satunya adalah karena ia memiliki nilai ekonomi yang tergolong cukup baik, bahkan bisa dibilang tinggi. Banyak orang yang lebih memilih kayu ulin sebagai bahan konstruksi dalam pembangunan. Sebagai contoh adalah di masyrakat Kalimantan, kayu ulin digunakan sebagai bahan konstruksi utama dalam membangun rumah mereka, yaitu rumah panggung. Konstruksi dari rumah panggung itu sendiri tidak lepas dari kondisi geografis yaitu daerah pemukiman yang berada ditepi sungai sehingga sering digenangi air. Selain itu, karena bangunan tersebut merupakan ciri khas sebagai rumah adat daerah Kalimantan. Beberapa alasan mengapa kayu ulin sangat baik untuk dijadikan bahan konstruksi rumah adalah : - Tekstur kayu yang kuat dan keras - Tahan lama (tidak mudah membusuk, tahan air, maupun dimakan rayap maupun serangga lainnya). Sehingga mampu bertahan hingga ratusan tahun. Hal ini tentu saja dapat menghemat biaya. Beberapa contoh penggunaan kayu ulin dari segi ekonomi : 1. Konstruksi bangunan, Contohnya seperti tiang penyangga, perlengkapan rumah (seperti: kursi, meja, lemari, dll), lantai, bahan bangunan, sirap, jembatan, dan masih banyak lagi produk lain yang dapat dihasilkan dengan berbahankan kayu ulin. 2. Kerajinan, seperti untuk pembuatan furniture rumah, misalnya meja, kursi, lemari, dan lain sebagainya. Selain itu, tunggak pohon ulin yang telah mati dapat dijadikan bahan kerajinan ukir yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi. 3. Perhiasan, Akhir-akhir ini banyak sekali pengrajin yang keluar masuk hutan hanya untuk mencari fosil kayu ulin yang telah membatu. Karena fosil tersebut ternyata dapat menjadi berbagai macam perhiasan yang nilai jualnya tidak kalah dengan perhiasan yang terbuat dari berbagai jenis batu-batuan. Menurut salah seorang pengrajin dari Kalimantan, “Tekstur dan guratan kayu ulin lebih eksotis jika dibandingkan dengan batu permata. Kelebihan lainnya adalah bahan baku kayu ulin mudah didapat dan lebih ringan dalam proses pengerjaannya.” Segi Ekologi Ternyata tidak hanya dari aspek ekonomi saja. Dari aspek ekologi, pohon ulin pun memiliki manfaat yang terbilang sangat baik untuk kondisi ekologi sekitarnya, seperti: - Pohon ulin merupakan salah satu tempat atau habitat bersarangnya bagi kebanyakan orang utan. - Dedaunannya yang masih muda, juga dapat menjadi makanan bagi orang utan yang tinggal di sana. - Ulin mampu menghasilkan manfaat oksigen dan menyerap kabondioksida yang dilakukan melalu proses yang disebut fotosintesis. - Ulin juga mampu mempertahankan manfaat air tanah, menahan air dan tanah itu sendiri, sehingga mampu mencegah terjadinya erosi maupun longsor, serta masih banyak lagi manfaat lainnya. Pohon kayu ulin ini, ternyata memang memegang peranan ekologi yang penting dan cukup vital bagi lingkungan. Segi Kesehatan Selain memiliki manfaat kayu ulin yang memberikan nilai ekonomi dan ekologi, pohon ulin juga memiliki manfaat yang cukup mengesankan, yaitu manfaat bagi kesehatan. Ulin memiliki khasiat untuk mengobati atau mengatasi beberapa penyakit. Beberapa bagian pohon ulin memiliki kandungan yang berkhasiat sebagai pengobatan herbal seperti, bagian batang dan daun ulin. Pemanfaatan bagian dari pohon ulin, antara lain : 1. Daun ulin – banyak mengandung zat fitokimia, yaitu zat kimia atau nutrien yang memang pada dasarnya diturunkan dari tumbuhan, biasanya pada manfaat sayur-sayuran atau buah-buahan. Kandungan fitokimia yang dimiliki ulin antara lain, manfaat senyawa flavonoid, tanin, saponin dan sterol – terpenoid. 2. Biji ulin – juga memiliki khasiat untuk pengobatan. Biji yang dihaluskan dapat dimanfaatkan sebagai obat pada begkak, dapat menghitamkan rambut atau biasa disebut dengan semir rambut. 3. Buah ulin – dapat dimanfaatkan dengan cara dikeringkan terlebih dahulu, lalu dicampurkan dengan manfaat minyak kelapa. Produk olahan buah berupa minyak ulin ini banyak dipasarkan di pasar–pasar tradisional, khususnya di Kalimantan sebagai produk yang berkhasiat untuk menghitamkan rambut serta mencegah tumbuhnya uban. 4. Dari penjelasan di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan dari pohon ulin dalam berbagai aspek kehidupan.

ATAP SIRAP dan GAZEBO

PORTOFOLIO PROYEK

JUAL ATAP SIRAP ULIN

Atap sirap adalah atap yang berbahan kayu ulin. Kayu ini sangat kuat dan awet sampai puluhan tahun. Kesan alami bangunan dapat ditampilkan dengan menggunakan bahan atap sirap ini.  Atap sirap banyak dipasang untuk gazebo, villa, rumah tinggal, resort, hotel, restoran, dan gedung instansi pemerintah maupun swasta.

Kami menjual Sirap dan Jasa Pasang Atap Sirap.
Adapun ukurannya adalah :
Panjang : 58-60 cm
Lebar : 8 cm
Tebal : 0.5 cm
Kemasan : Ikat (Pack)
1 Ikat : 80 buah (kondisi terpasang menjadi 1 M2)
Berat : ± 22-24 Kg / Ikat

Info lengkap, silahkan hubungi kami:
Prokalino
Supplier Atap Sirap & Kontraktor Pemasangan Atap Sirap
Jalan Simongan 193 Semarang Jawa Tengah
 HP/WA  085228123535

Kamis, 14 April 2016

HARGA ATAP SIRAP DAN PEMASANGANNYA

Harga atap sirap dihitung per ikat. Karena bentuknya panjang maka seringkali produsen menghargainya berdasarkan ikatan. Satu paket ikatan kayu biasanya berisi 80 lembar sirap. Tiap ikat harganya berkisar 125.000 rupiah. Kebutuhan tiap atap berbeda-beda namun jika diibaratkan ukuran atap rumah minimalis bisa menghabiskan 200-300 ikat. Sehingga biaya untuk bahan atap sirap bisa mencapai Rp 20jt – Rp 30jt. Namun tunggu dulu, kisaran tersebut belum termasuk biaya pemasangan. Untuk proses pemasangan biasanya produsen mematok harga per meter perseginya yakni sekitar 50rb-80rb/meter persegi.
Harga tersebut memang terbilang mahal namun untuk kualitas yang tinggi seperti bahan atap sirap tersebut rasanya sudah sepadan. Oleh karena itu umumnya pemilihan atap sirap atau genteng sirap biasanya adalah bangunan mewah atau instansi pemerintah.
Harga atap sirap tersebut tentu bisa bertambah lebih mahal lagi, tergantung kesepakatan dengan produsen. Biasanya harga tersebut bisa dipengaruhi jenis dan model kayu, permintaan lainnya, atau bisa dipengaruhi jarak tempuh pengiriman. Namun yang jelas buatlah kesepakatan terlebih dahulu dan tentukan deal harga dengan produsen. 

ATAP SIRAP


Atap sirap dibuat dari kayu Ulin atau nama lainnya adalah kayu besi. Disebut Kayu Besi karena kayu ini terkenal sangat keras dan kuat. Atap sirap memang kurang popular dibanding jenis atap lainnya, karena hanya kalangan menengah atas saja yang secara financial mampu untuk membelinya dilihat dari harga sirap yang relatif mahal. Maka dari itu meski produksi atap sirap berada di kalimantan, namun pengguna atap sirap paling banyak digunakan untuk atap rumah tinggal hotel, villa, dan gedung – gedung bersejarah . Sedangkan di Bali digunakan untuk atap hotel, gazebo dan villa untuk menciptakan kesan natural guna lebih menarik wisatawan.
Banyak Keuntungan yang didapat dari penggunaan sirap untuk atap bangunan rumah, Diantaranya rumah akan terasa sejuk di dalam dan tercipta kesan natural di luar, serta memberi kesan estetika yang tinggi pada bangunan rumah. Kelebihan lainnya dari atap sirap kayu ulin yaitu terbuat dari kayu Ulin yang kuat dan keras sehingga tahan sampai setengah abad lebih. Selain itu atap sirap juga tidak berisik diwaktu hujan karena material kayu cukup kedap dengan suara hujan. Keuntungan lainnya, atap sirap adalah atap yang tahan terhadap gempa karena material kayu tidak akan rusak dikarenakan goncangan dan gesekan.
Bagi Anda yang mendambakan kesan natural, safety dan estetika tinggi atap sirap menjadi solusi terbaik untuk atap rumah. Bagi para pengelola tempat wisata, atap sirap juga menjadi solusi terbaik untuk menarik wisatawan.

Rabu, 13 April 2016

GENTENG ATAP SIRAP

Genteng Atap Sirap
Genteng atap sirap saat ini banyak dipakai untuk atap bangunan hotel, gedung-gedung bersejarah, maupun rumah tinggal yang pemiliknya menginginkan kesan natural. Dengan menggunakan genteng atap sirap, sebuah gedung akan terasa lebih sejuk dan memiliki nilai estetika dan historis yang tinggi. Disamping itu, genteng atap sirap adalah genteng untuk atap rumah yang paling tahan terhadap gempa sebab terbuat dari kayu (sirap).
Teknik pemasangan genteng atap sirap sangat berbeda dengan teknik pemasangan genteng jenis lain sebagai atap rumah. Memasang atap sirap membutuhkan tenaga-tenaga ahli di bidangnya. Kesalahan dalam memasang genteng sirap secara teori dan teknik di lapangan, dapat membuat atap rumah mudah bocor dan sirap mudah rusak. Memasang genteng atap sirap yang secara tepat dan secara teknis dikerjakan dengan benar oleh tenaga yang berpengalaman, maka akan menghasilkan atap rumah yang kokoh luar biasa.
Atap sirap dapat tahan terhadap terjangan derasnya air hujan dan kencangnya angin hingga berpuluh-puluh tahun. Bahkan, jika pemasangannya tepat, akan sangat tahan terhadap goncangan gempa besar sekalipun hingga sangat tepat di terapkan di derah rawan gempa seperti Indonesia dan Jepang.
Indonesia merupakan kawasan rawan gempa sebab berada di antara dua lempeng indo-australia dan eurasia, oleh karena itu lebih aman bila kita membuat rumah dengan memakai genteng atap sirap. Genteng atap sirap yang bagus akan tahan terhadap gempa sebab terbuat dari kayu (sirap) hingga tidak mudah pecah dan bisa mengikuti goncangan (lentur).

Bahan Genteng Atap Sirap
Bahan Genteng atap sirap yang paling digemari berasal dari kayu ulin yang dikenal juga dengan nama kayu besi atau kayu bulian. Kayu ulin ini berasal dari daerah Kalimantan dan mempunyai ketahanan yang sangat baik terhadap perubahan suhu, kelembaban, dan pengaruh air laut/air hujan hingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, seperti jembatan, tiang listrik, bantalan kereta api, kontruksi rumah, atap rumah hingga perkapalan.
Pemerintah saat ini sudah memperketat perdagangan dan pemanfaatan kayu ulin, sehingga peredaran atap sirap dari kayu ulin sangat berfluktuatif dan bahkan terkadang sulit menemukan atap sirap di pasaran. Saat ini juga mulai banyak diproduksi atap sirap dari bahan kayu merbau sebagai alternatif pengganti atap sirap dari kayu ulin yang semakin langka. Kayu merbau adalah jenis kayu keras dan biasanya dimanfaatkan juga dalam konstruksi bangunan, jembatan, parket (flooring/ lantai kayu), pintu dan jendela. Namun berbeda dengan genteng atap sirap ulin yang berwarna coklat kehitaman, genteng atap sirap merbau ini berwarna coklat kekuningan.

Bentuk Genteng Atap Sirap
Bentuk atap sirap biasanya berupa lembaran tipis memanjang yang dihasilkan dari belahan kayu ulin. Bentuk genteng atap sirap umumnya ada dua macam, yaitu atap sirap lancip dan atap sirap kotak. Genteng atap sirap ini ada yang dibuat menggunakan mesin (atap sirap circle) dan genteng atap sirap yang dibuat secara manual (atap sirap belah).

Ukuran Genteng Atap Sirap
Ukuran 1 lembar genteng atap sirap biasanya berukuran : panjang 60cm x lebar 8cm x tebal 0,5 cm Lembaran atap sirap tersebut dikemas dalam ikatan.

Kelebihan dari atap sirap :
Bahannya cukup ringan
Bersifat isolisasi terhadap panas
Tahan gempa
Tidak mudah pecah

Kekurangan menggunakan atap sirap :
Harga genteng atap sirap cukup mahal
Pemasangannya cukup sulit sehingga biaya pemasangannya juga cukup besar.
Pemasangan yang tidak benar justru akan membuat atap rumah sering bocor dan pada akhirnya akan lebih mudah rusak/lapuk.
Jika lembaran genteng atap sirap belum cukup kering sudah di pasang akan membilut, dudukan tidak pas dan berubah bentuk menjadi cekung.

Produksi atap sirap banyak terdapat di Kalimantan, namun pemakai atap sirap justru lebih banyak di Jawa dan Bali. Bagi anda yang mendambakan keamanan, kenyamanan, serta nilai estetika tinggi. Sudah sepantasnya memilih atap sirap sebagai atap rumah anda. Namun harus diingat, jangan gadaikan kualitas genteng atap sirap dan pemasangan atap sirap hanya disebabkan faktor harga jasa pemasangan sirap yang menawarkan harga murah namun dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang kurang profesional dan pengerjaan yang asal-asalan. Saat anda memilih atap sirap, itu artinya anda mengerti bahwa yang anda pilih memang membutuhkan tenaga dan biaya yang lebih di banding memilih genteng rumah jenis lain.

Rabu, 16 Maret 2016

PEMILIHAN BAHAN UNTUK ATAP BANGUNAN

Atap Sirap
Atap adalah salah satu bagian rumah yang paling terlihat dari luar dan sangat menentukan penampilan rumah. Selain itu, atap berperan melindungi isi rumah dari panas, dingin, hujan, angin, dan pengaruh cuaca lainnya. Rumah sebagus apa pun kalau atapnya bocor tentu akan membuat pusing pemiliknya. Karena itu, penting sekali untuk memilih jenis atap yang tepat untuk rumah Anda.
Ada banyak pilihan bahan untuk atap rumah. Produk-produk baru selalu bermunculan untuk menggantikan yang lama dengan material yang lebih unggul dan memenuhi tuntutan teknik dan estetika bangunan baru. Berikut adalah beberapa jenis bahan untuk atap rumah yang paling populer. Ingatlah bahwa tidak semua bahan cocok untuk rumah Anda dan masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri.

1. Sirap
Sirap biasanya dibuat dari kayu besi/kayu ulin tua yang tahan cuaca. Setiap lembar sirap memiliki warna, lebar, ketebalan dan potongan yang unik sehingga terlihat alami. Sirap juga membuat rumah terasa sejuk karena tidak menyerap panas dan memberikan sirkulasi udara yang bagus bagi atap.
Namun, sirap memiliki beberapa kelemahan:
membutuhkan perawatan dan perbaikan teratur agar bisa bertahan lama. Pelapukan dan serangga dapat memperpendek usia sirap.lebih sulit dipasang dibandingkan dengan genteng sehingga kualitas atap sirap sangat tergantung pada kecakapan tukang yang memasangnya.rentan terhadap bahaya kebakaran bila tidak diproses dengan lapisan antipanas.
Karena mahal dan langkanya bahan serta berubahnya preferensi konsumen, kini sudah jarang orang menggunakan sirap sebagai penutup atap.

2. Genteng Tanah Liat
Genteng tanah liat dengan bermacam variasinya merupakan bahan atap yang paling banyak dipakai. Genteng jenis ini sangat awet karena tidak dapat lapuk, terbakar atau dirusak serangga. Bila jenis material dan pemrosesannya bagus, genteng tanah liat sangat sedikit memerlukan perawatan.
Genteng tanah liat memiliki beberapa kelemahan:
genteng tanah liat dapat sangat berat sehingga membutuhkan papan pendukung yang lebih kuat.warna genteng dapat memudar atau menghitam setelah sekian lama. Genteng jenis baru yang diproses dengan suhu tinggi dan berglazur warnanya lebih permanen.relatif rapuh, dapat pecah bila Anda menginjaknya. Hal ini membuat perawatannya lebih sulit.

3. Genteng Beton
Genteng beton biasanya dibuat dari semen yang diperkuat dengan serat dan aditif tertentu. Beberapa produk dilapisi dengan plastik, enamel, logam tipis, dan material lainnya. Genteng beton sangat awet karena tahan api, pelapukan dan serangga. Bentuk dan warnanya yang variatif juga menarik secara penampilan. Kelemahan utama genteng beton adalah bobotnya yang berat (lebih berat dari genteng tanah liat) dan harganya yang lebih mahal.

4. Genteng metal
Genteng metal, sesuai namanya, terbuat dari logam antikarat. Bentuknya bisa dibuat seperti sirap, genteng beton atau genteng tanah liat. Genteng jenis ini juga awet, anti api dan bebas perawatan. Berbeda dengan seng yang biasa kita kenal, genteng metal memantulkan panas sehingga menjaga rumah tetap sejuk. Genteng metal juga ramah lingkungan karena terbuat dari material yang dapat didaur ulang. Karena berbobot ringan, genteng metal tidak membutuhkan dudukan atap yang kuat.
Kelemahan utama genteng metal adalah harganya yang sangat mahal dibandingkan alternatif lain. Namun, hal itu sebanding dengan keawetannya.

5.Seng
Seng adalah bahan penutup atap yang murah, ringan dan tahan lama. Seng terbuat dari lembaran logam tipis bergelombang yang diikat satu sama lain dengan paku. Kelemahan seng adalah sifatnya yang menahan panas, berkarat, kurang menarik secara penampilan dan mudah terhempas angin.

6. Asbes
Asbes memiliki karakteristik seperti seng yaitu murah, ringan dan tahan lama. Tidak seperti seng, asbes tidak menyerap panas sehingga membuat rumah lebih sejuk. Kelemahan asbes adalah penampilannya yang tidak menarik, mudah retak bila terinjak dan dapat membahayakan kesehatan (memicu timbulnya kanker paru mesothelioma).